Rabu, 18 Februari 2009

Pemuda Penggali Parit

Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
Di masa sebelum kamu, ada sorang raja yang memiliki tukang sihir.
Tatkala tukang sihir itu sudah tua, ia berkata kepada raja,
“Berikanlah kepadaku seorang anak muda untuk aku ajari dia sihir”.
Maka raja memberikan kepadanya seorang anak muda
Dan tukang sihir pun mengajarinya ilmu sihir.


Di antara raja dan tukang sihir itu, ada seorang pendeta.
Di mana anak muda itu juga datang belajar kepadanya dan mendengarkan kata-katanya.
Pada saat anak muda itu kembali gurunya sang tukang sihir,
ia memukulinya dan berkata, :
“Apa yang membuat kamu terlambat datang...?”

Anak muda itu mengadukan hal tersebut kepada pendeta.
Pendeta berkata;
“jika tukang sihir itu mau memukulmu, maka katakan kepadanya,
Keluargakulah yang menghambatku datang,
Dan jika keluargamu mau memukulmu, maka katakan kepadanya,
Aku dicegah oleh tukang sihir”.

Suatu hari tatkala pemuda itu sedang diperjalanan, ia dihadang oleh seekor binatang sangat besar yang menghalangi perjalanan manusia. Pemuda itu berkata; aku akan tahu apa ajaran pendeta itu lebih disukai ALLAH atau apa yang diajarkan tukang sihir.
Pemuda itu mengambil batu dan berkata;
“Ya ALLAH, jika apa yang diajarkan pendeta itu lebih KAU cintai dan lebih KAU ridhai dari ajaran tukang sihir itu, maka bunuhlah binatang itu hingga manusia bisa lewat”.
Lalu dia melempar binatang itu dan membunuhnya. Maka manusia pun bisa melintas kembali.

Lalui anak muda itu menceritakan kejadian kepada pendeta.
Pendeta berkata; “wahai anakku, kau lebih baik dari aku dan aku akan mendapat ujian.
Jika kamu mendapat ujian, maka janganlah kau menyebut namaku”.

Anak muda itu menjadi hebat. Bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan izin ALLAH.
Suatu ketika anak buah Sang Raja ditimpa kebutaan
ia pun mendatangi anak muda itu dengan membawa hadiah yang banyak
dan mengharap disembuhkan

Anak muda menjawab; “Aku tidak sanggup menyembuhkan, tetapi
Yang menyembuhkan hanyalah ALLAH. Jika kamu beriman kepada-Nya
aku akan berdo’a dan ALLAH akan menyembuhkanmu”.
Akhirnya berimanlah orang tersebut, dan ia pun mendoakannya hingga sembuh.

Raja berkata kepadanya, “siapakah yang menyembuhkanmu?”
Dia menjawab, “Tuhanku”. Raja berkata, “akulah yang menyembuhkan...!
”Dia membalas, “Tuhanku dan Tuhanmu”. Raja menyeruh kepadanya,
“Apakah kamu memiliki tuhan selain aku...?”.Dia berkata, “Ya!,
Dia adalah Tuhanku dan Tuhanmu juga”.
Raja pun menyiksanya, hingga akhirnya ia menunjuk nama seorang anak muda.

Anak muda itu dihadirkan dihadapan raja.
Raja berkata, “wahai anakku, dengan kemampuan sihirmu
kamu telah mampu menyembuhkan orang buta sejak lahir, penyakit kusta
maupun penyakit-penyakit lainnya”.

Anak muda itu berkata, “aku tidak dapat menyembuhkan seseorang,
Sesungguhnya yang menyembuhkan hanyalah ALLAH Yang Maha Agung”
Raja itu berkata, “akulah yang menyembuhkan” Anak muda berkata, “tidak!”.
Raja berkata, “apakah kamu memiliki tuhan selain aku?”
Anak muda itu menjawab, “Tuhanku dan Tuhanmu adalah ALLAH”
Anak muda itu pun disiksa dengan siksaan yang amat pedih.
Sehingga dia menyebut nama pendeta.

Pendeta pun diperhadapkan kepada raja.
Raja berkata, “keluarlah dari agamamu...!”
Namun sang pendeta itu menolak dengan keras
Akhirnya diletakkanlah gergaji di atas kepalanya
Lalu digergaji kepalanya hingga rekah dua sampai kedua rekahannya itu jatuh ke bumi

Sang raja pun memerintahkan kepada anak muda untuk keluar dari agamanya,
Tapi anak mudah itu menolaknya dengan keras.
Maka raja memerintahkan kepada sejumlah anak buahnya untuk membawa
Anak muda itu ke atas gunung. Raja berkata, “jika telah sampai di puncak gunung, tanyakan
Padanya jika dia keluar dari agamanya biarkanlah, dan jika tidak maka lemparkanlah.
Setelah sampai di puncak gunung, anak muda itu berdo’a;
“Ya ALLAH lindungilah aku dari kejahatan mereka sekehendak-Mu”
Maka gunung pun berguncang dan mereka jatuh bergelimpangan.

Anak muda itu menemui raja kembali. Raja berkata, “apa yang mereka lakukan kepadamu...?”
Anak muda itu berkata, “ALLAH telah melindungiku”.
Lalu raja memerintahkan kepada punggawa-punggawanya untuk membawanya ke tengah lautan
Raja berkata, “jika kalian telah mengarungi lautan, tanyakan kepadanya
Apakah dia mau keluar dari agamanya, jika tidak lemparkanlah ke dalam lautan”.
Ketika sampai di tengah lautan, berkata anak muda itu,
“Ya ALLAH lindungilah aku dari kejahatan mereka sekehendak-Mu”
Maka mereka pun semuanya tenggelam

Anak muda itu menemui raja. Raja berkata,
“apa yang mereka lakukan kepadamu...?” anak muda menjawab “ALLAH telah melindungiku”
Kemudian dia berkata kepada raja,
“sesungguhnya kamu tidak akan pernah sanggup membunuhku
Kecuali jika mau menuruti apa yang akan aku perintahkan kepamu”.
Raja berkata, “apa itu...!”

Anak muda berkata ; “himpunlah manusia di tempat yang tinggi,
saliblah aku disebuah batang pohon, lalu kamu ambil anak panah
di wadah busur panahku, kemudian pasanglah dibusur panah.
Kemudian ucapkan, “dengan nama ALLAH, Tuhan anak muda ini”.
Sesungguhnya jika kamu sanggup melakukannya,
Maka kamu dapat membunuhku dan jika tidak maka tidak.

Raja pun melakukan apa yang diperintahkan anak muda itu,
Dia meletakkan anak panah di busur panahnya kemudian memanahkannnya
Sambil berkata, “dengan nama ALLAH, Tuhan anak muda ini”.
Anak panah tepat menancap di pelipisnya,
lalu anak muda itu meletakkan tangannya di tempat anak panah, dan akhirnya ia meninggal.

Semua manusia yang berkumpul mengatakan.
“kami beriman kepada Tuhan anak muda itu”
Dikatakanlah kepada raja itu, “sudahkah kau saksikan apa yang pernah kau khawatirkan?
Kekhawatiranmu itu telah menimpamu.
Kini manusia telah beriman semuanya kepada ALLAH.

Dengan marahnya, Raja membuat parit di pintu masuk kota, dan menyalakan api di dalam parit itu.
Raja kemudian berseru, “barangsiapa yang keluar dari agamanya, maka biarkanlah,
Dan siapa yang menolak maka lemparkanlah ke dalam parit yang menyala...!”

Tetapi orang-orang yang telah beriman justru
datang berbondong-bondong dan saling dorong untuk masuk ke dalam parit.
kemudian datang seorang wanita dengan bayinya yang masih disusui.
Wanita itu kelihatan ragu untuk masuk ke dalam api
Maka berkatalah bayinya, “sabarlah wahai ibunda,
Sesungguhnya engkau berada di jalan yang benar”.

Sahabatku...!
Sesungguhnya kemenangan besar itu diraih dari perjuangan besar
Dan pengorbanan diri yang penuh ketulusan.

Tidak ada komentar :