Senin, 27 Januari 2020

Yahudi di Pentas Dunia

YAHUDI di Pentas Dunia
Telah Perjalanan Bani Israil Dalam Sejarah Peradaban Manusia

Baru saja kita melewati sebuah peristiwa dunia, yang diperankan oleh Zionis Yahudi. Sandiwara yang memperlihatkan karakter manusia bernama Israil. Mata masyarakat dunia terbelalak melihat kekejamannya. Tubuhnya tersentak menyaksikan mayat-mayat tak berdosa bergelimpangan. Anak-anak dan perempuan jadi korban, mesjid dihancurkan. Sekolah dan gudang pangan milik PBB tak luput dari hantaman roket, bahkan kuburan pun diserang. Gaza dihujani bom dan roket dari segala arah laut, udara dan darat. Langit gaza terang benderang oleh ledakan bom yang menggunakan bahan fosfor.
Dunia menyalahkan, semuanya mengutuk Israil atas agresi yang dilancarkan ke wilayah Gaza. Dan ketika PBB menyerukan untuk gencatan senjata, dengan angkuhnya mengabaikan seruan PBB. Memang, untuk kasus Gaza, Israil jauh lebih kuat dibandingkan PBB yang notabene organisasi negara-negara dunia. Kenapa? Yaa.... karena PBB miliknya Amerika. Sementara Amerika membenarkan Israil. Masih ingat, pidatonya Barack Obama? “Israil harus dilindungi”.
Seluruh ummat Islam di dunia benci, Kita semua benci, jijik, dan mengutuk atas kekejaman Ehud Olmert dan betina iblis Tzipi Livni serta seluruh yang berbaris di belakangnya (termasuk beberapa pemimpin Arab yang hanya bisa diam dan acuh tak acuh), Tapi awas, jangan sampai kebencian itu mendidih hingga ke ubun-ubun karena kemarahan meluap-luap dan dendam kesumat yang tak terkendali. Hati-hati, terpeleset ke lorong syaitan. Ingat ! pesan Nabi; la taghdab (jangan marah). Kebencian kita bukan karena emosi yang tak terkendali Kemarahan dilontarkan bukan pada orangnya, tetapi atas perbuatannya.
Yang perlu khawatirkan kalau kita yang dengan penuh semangat berteriak lantang jihad melawan Israil, hancurkan Israil, ganyang Amerika dibarengi dengan kemarahan. Tapi justru bersahabat dengan Amerika dan Yahudi. Seruan boikot produk Amerika, tapi hampir semua yang kita konsumsi adalah produk Amerika.
Serba salah memang. Pada saat tulisan ini diposting, saya harus bersama Yahudi, bukankah Google adalah milik pengusaha Yahudi Sergey Brin atau Larry Page? Bahkan disaat membuka laptop dengan windows, lagi-lagi Yahudi. Adakah solusi yang ditawarkan umat Islam ?
Adanya banyak hal yang perlu kita ketahui tentang Yahudi. Perhatikanlah Al-Quran, yang banyak menggambarkan kaum yahudi, bahkan satu surat khusus diabadikan dengan surat bani Israil. kemudian Allah swt menfonis mereka sebagai kaum yang maghdub (dimarahi, dibenci, dilaknak). Kenapa tiba-tiba Israil muncul di tanah Palestina, dan kemudian merampas tanah palestina sedikit demi sedikit. Di Amerika pengaruh lobi Yahudi sangat kuat khususnya dalam kebijakan ekonomi dan politik. Konon, Barack Obama melangkah mulus masuk gedung putih tidak terlepas dari permainan Lobi Yahudi, Yahudikah Barack? Ikuti perjalanannya, Tulisan ini akan menghadirkan kajian yang mendalam tentang Yahudi

Jejak Kaki Bani Israil di Bumi Palestina.
Bani Israil merupakan keturunan Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Pada mulanya Nabi Ibrahim berasal dari Iraq. Ia kemudian mengembara melakukan da’wah bersama istrinya Sarah. Ketika ia tiba di Mesir, ia menikah dengan Hajar. dari istrinya ia dikaruniai dua orang anak. Hajar melahirkan Ismail a.s., yang kelak nantinya menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, hingga Nabi Muhammad saw. Sedangkan Sarah melahirkan Ishaq 'as. Lalu Ishaq mempunyai anak Ya'qub 'a.s. Nabi Ya’qublah yang disebut Israil. Maka anak cucu Ya'qub yang kemudian disebut Bani Israil. Dalam al-Quran bani Israil dibahasan Allah dengan al-asbat.

قُولُوا آَمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya Q.S. 2 : 136

Menurut Qurthuby dalam tafsirnya al-asbath seperti kabilah pada bangsa Arab, yang merupakan anak Ya’qub (Israil) a.s. yang berjumlah 12 orang. Diantara mereka anak-anak Ya’qub ada yang menjadi Nabi dan pemimpin yang menerapkan syariat Allah swt. Salah seorang di antara mereka adalah Nabi Yusuf a.s. yang kelak menjadi Nabi dan memerintah Mesir. perhatikanlah firman Allah ! :
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِين

(ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku[742], Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. Q.S : 12 : 4

Dalam ayat ini Nabi Yusuf menceritakan kepada Bapaknya Ya’qub a.s. tentang mimpinya melihat 11 bintang yang sujud serta bulan dan matahari semuanya berjumlah 13 sujud kepadanya. Ini sesuai dengan jumlah keluarga Ya’qub yang oksedus ke Mesir pada saat musim paceklik semuanya berjumlah 13 orang, Ya’qub, 11 saudara Yusuf, dan Yusuf sendiri. Bisa jadi angka keramat bagi kelompok Kabbalis Yahudi ektrimis, yang mereka sebut the sacred number berasal dari kisah Yusuf a.s. ini.
Jika kebanyakan orang menganggap angka 13 adalah angka buruk yang membawa sial sehingga ia tidak mau mengambilnya dalam banyak hal, maka berbeda bagi Yahudi yang justru merupakan angka suci, sehingga ia pakai dalam simbol-simbol ritual mereka, simbol negara, perusahaan maupun yang lainnya. Cermatilah beberapa perusahaan dunia menggunakan angka 13 sebagai simbol perusahaan mereka. Perhatikanlah logo Startrek.com, Mcdonald’s, Arbys, westell, ataupun logo Windows yang sering diartikan jendela, merupakan double 13. Perhatikan juga garis merah putih pada bendera Amerika Serikat berjumlah 13, atau logo Departemen Keuangan Amerika Serikat, terdapat tulisan melingkar “the department berjumlah 13 huruf, of the treasury juga 13 huruf” dan bintang berjejer di dalamnya juga berjumlah 13 bintang.
Ini adalah bukti bahwa sesungguhnya Negara Amerika dibangun di atas idiologi Yahudi. Maka tidaklah mengherankan kalau Amerika Serikat sangat membela Israil. Hingga Barack Obama (yang menjadi harapan masyarakat dunia) dalam pidatonya sesaat setelah dilantik sebagai presiden US ke 44 menyatakan dengan tegas bahwa kedaulatan Israil adalah kepastian, dan harus dilindungi. Pernyataan ini “Yahudi banget”. Obama naiknya ke tahta gedung putih atas izin dan restu lobi Yahudi Amerika.
Keadaan negeri Nabi Ya’kub mengalami kondisi sulit bahan pangan, sehingga masyarakat Syam berbondong-bondong ke Mesir minta bantuan, termasuk anak-anak Ya’qub. Nabi Yusuf as yang telah menjadi pejabat penting Mesir memudahkannya untuk memanggil ayahnya dan seluruh saudara-suadaranya pindah dari negeri Syam. Tapi perlu diketahui bahwa kepindahan Ya’qub dari negeri Syam tentu tidak begitu saja, Ya’qub diutus oleh Allah swt sebagai Nabi sekaligus pemimpin yang diamanahi menjaga tanah suci baitul muqaddas Palestina. Sebab itu, Ya’qub tentu sudah mengamanahkannya kepada yang lain, supaya pelaksanaan syariat Allah swt tetap berlangsung.
Kedudukan Nabi Yusuf sebagai bendaharawan negara di Mesir menjadikan bani Israil mendapatkan tempat yang layak dan hidup dengan bebas. Akan tetapi pada perkembangannya, bani Israil justru mengalami kemajuan dibanding kaum egyptian, penduduk asli Mesir. Hal ini memicu kecemburuan luar biasa dari mereka. Hingga akhirnya raja Mesir (firaun) menurunkan kelas bani Israil sebagai budak. Inilah awal penindasan bani Israil di Mesir.
Ketika Bani Israil ditindas dan diperbudak di Mesir, di tempat yang lain di bumi Palestina juga telah kacau balau. Bumi yang di dalamnya disucikan Allah swt jatuh ke tangan manusia pendosa dan dipimpin oleh orang bengis dan penyembah berhala. Dalam al-Quran Allah swt menyebutknya dengan Jabbariyyin.
يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, Sesungguhnya Kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. jika mereka ke luar daripadanya, pasti Kami akan memasukinya". Q.S. 5 : 21-22

Dalam tafsri al-Badawi disebutkan bahwa kaum Jabbarin adalah kelompok ‘ummalah (pekerja kasar/buruh) dari sisa kaum Ad. Disebut Jabbarin karena memliki fisik yang tinggi dak besar, keras, dan kuat dalam berperang sehingga sulit dikalahkan.
Maka Allah swt mengutus Musa a.s. untuk membebaskan ardhul muqaddasah (tanah suci) Palestina dari cengkeraman kaum Jabbarin dan juga mengeluarkan bani Israil dari perbudakan dan penindasan Firaun (pemimpin Mesir yang telah melampaui batas pelanggarannya). Sebab itu kehadiran Musa memimpin pembebasan dari dua aspek. Dari aspek idiologi dengan melakukan revolusi tauhid, supaya penegakan kalimat tauhid la Ilah illallah kembali tersambung kelanjutannya dari Nabi-nabi sebelumnya serta menghentikan kedurhakaan firaun. Dari aspek kemanusiaan, membebaskan bani Israil yang ditindas oleh pemimpin yang dzalim dan tidak berprikemanusiaan.
Dibawah kepemimpian Nabi Musa, bani Israil kembali ke tanah leluhurnya Palestina. Tapi perlu diingat mereka yang kembali itu adalah Nabi Allah Musa a.s. dan kaumnya yang beriman dan taat kepada Allah swt. Adapun yang durhaka dan menyembah berhala ikut dengan Samiri si pengikut Iblis. Musa bersama kaumnya membebaskan Palestina dari imperialis kafir yang tidak menegakkan hukum Allah di atas tanah suci bumi Palestina.
Di bumi Palestina beberapa Nabi Allah silih berganti memimpin tanah suci Palestina dan menegakkan hukum Allah. Musa as., Isa a.s. hingga Sulaeman a.s. Sepeninggal Nabi Sulaeman, peradaban ilahiyah kembali terkoyak. Tanah suci dikuasai oleh pemimpin kafir, yaitu Jalut sang taghut. Hingga akhirnya bumi Palestina dibebaskan kembali oleh Thalut dan pasukannya. Kepemimpinan Thalut hanyalah perantara hadirnya pemimpin yang sesusungguhnya, pemimpin yang diutus Allah swt, yaitu Daud as. Dibawah kepemimpinan Nabi Daud a.s., hukum Allah kembali dilaksanakan dan peradaban ilahiyah tegak kembali.
Setelah Nabi daud a.s meninggal, kekafiran kembali berkuasa, bani Israil pun kocar-kacir. Akhirnya mereka meninggalkan bumi Palestina, tersebar ke mana-mana. Ada yang ke dataran Eropa dan ada juga ke dataran Arab (Yatsrib).
Patut diingat bahwa, walaupun Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub dan Nabi Ibrahim, keturunan dari orang-orang shaleh. Bani Israil terbagi dua; ada yang mengikuti jalan benar, taat kepada Allah dan ada yang menempuh jalan sesat. Kelompok yang menempuh jalan sesat terungkap pada kisah kedurhakaan samiri yang membuat patung sapi dan menyembahnya, dan punya banyak pengikut, kedurhakaan kepada Nabinya Musa yang enggan masuk Palestina, bahkan menyuruh Nabi Musa berperang sendiri bersama Tuhannya, dan kisah sapi betina. Atau pada kisah Thalut.
Oleh karena itu, ketika Yahudi Israil sekarang ini mengklaim dirinya sebagai keturunan Bani Israil, maka itu tidaklah salah. Akan tetapi dari garis yang mana? Apakah dari garis keturunan Bani Israil yang shaleh atau dari garis keturunan yang durjana-durhaka.? Dengan melihat tingkah lakunya, watak dan sifatnya maka kita bisa sepakat bahwa Zionis Israil adalah pengikut Bani Israil sang pembangkang dan Pembunuh Nabi, Bani Israil si penantang Allah. tidak lebih dari itu. Wallahu ‘alam. bersambung